Egrang
atau Engrang adalah tongkat panjang yang terbuat dari bambu dimana seseorang
bisa berdiri di atasnya, kemudian berjalan dalam jarak atau waktu tertentu.
Pada mulanya, Egrang ini merupakan olahraga atau permainan tradisional yang
jika diteliti, cukup sulit untuk menemukan dari mana asal mulanya, tetapi
beberapa peneliti mengatakan permainan ini sudah ada sejak zaman penjajahan
Belanda dan permainan ini mendapat pengaruh dari budaya China. Kosakata Egrang
itu sendiri berasal dari Bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang
terbuat dari bambu bulat panjang.
Permainan Egrang ini sebenarnya cukup unik dan cukup menguras tenaga.
Karena pemain harus terampil dalam menjaga keseimbangan tubuh dan berjalan
dengan stabil di atas tongkat kayu panjang. Permainan berkembang dan cukup
populer di tahun 1900-an. Ada beberapa yang menjadikan Egrang sebagai permainan
tradisional, tetapi juga ada yang menganggapnya sebagai olahraga tradisional.
Saat ini, Egrang sendiri hanya bisa ditemui pada saat merayakan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus.
Sebutan untuk permainan Egrang ini di setiap daerah berbeda-beda. Di
Kalimantan disebut dengan Batungkau, di Jawa Tengah disebut dengan Jangkungan,
kemudian di Bengkulu disebut dengan Ingkau, sedangkan di Sumatra Barat disebut
dengan Tengkak-tengkak. Namun, masyarakat lebih mengenalnya dengan istilah
Egrang atau Engrang.
Sebenarnya Egrang ini tidak hanya ada di Indonesia, tetapi
juga di beberapa Negara yang memiliki budaya olahraga atau permainan Egrang ini,
seperti di beberapa Negara di Eropa. Pada zaman dahulu, tukang pos mengantarkan
surat-surat menggunakan Egrang. Di Jepang, Egrang juga merupakan sebuah
permainan traditional, dan dijadikan perlombaan dalam serangkaian acara
olahraga di sekolah-sekolah dasar.
Permainan
atau olahraga tradisional ini memiliki makna yang sangat dalam jika kita teliti
lagi. Mengapa, karena permainan ini harus dimainkan dengan niat yang kuat. Saat
kaki sudah dipijakan bambu, kemudian mencondongkan badan ke depan untuk
berjalan maka sang pemain tidak boleh ragu-ragu. Pemain harus berjalan cepat
supaya seimbang dan tidak jatuh, jika terjatuh akan terasa sakit. Ini sama
halnya dengan kehidupan. Ketika kita sudah mengambil suatu keputusan, kita
harus bertekad dan berkomitmen untuk menyelesaikannya dan tidak boleh
ragu-ragu.
Nilai-nilai seperti sportifitas, kerja keras, keuletan sangat kental
tercermin dalam nilai budaya pada permainan Egrang ini. Nilai sportifitas
tercermin pada pemain yang bisa menerima kekalahan dengan lapang dada, dan
pemain tidak berbuat curang selama permainan berlangsung. Nilai kerja keras
tercermin dari semangat si pemain itu sendiri, yang berusaha agar bisa berjalan
dengan cepat dan stabil hingga sampai ke tempat yang sudah ditentukan.
Kemudian, nilai keuletan dapat terlihat pada proses pembuatan tongkat kayu yang
akan digunakan untuk Egrang, di mana bambu harus dibuat sebaik mungkin supaya
tidak patah atau rusak ketika dinaiki oleh pemain.
Cara Membuat Egrang
Alat dan Bahan:
- Golok
- Gergaji
- Tali secukupnya
- Bambu dengan panjang 2 meter sepasang (berbentuk
silinder atau bambu utuh) dengan diameter 10 cm
- Bambu sepanjang 30 cm sepasang, ukuran diameternya 5
cm.
Cara Membuat Egrang:
- Siapkan bambu yang sudah dipotong dengan ukuran 2 meter
dan 30 cm seperti penjelasan di atas atau bisa dengan mesin pengolah bambu
- Tentukan tinggi pijakan egrang (bagi anak – anak
biasanya setinggi 50 cm), kemudian tandai
- Bambu yang ditandai tadi dilubangi dan lubangnya
disesuaikan dengan diameter bambu yang panjangnya 30 cm ( diameter 5 cm)
- Masukkan bambu 30 cm (sebagai pijakan) ke dalam lubang
yang sudah disiapkan pada bambu 2 meter (lakukan hal yang sama pada yang
satunya lagi)
- Ikat kuat bambu tersebut pada simpul antara pijakan
bersama bambu yang tinggi memakai tali
- Egrang siap dimainkan.
Teknik memainkannya:
Setelah mengetahui cara membuat egrang selanjutnya kita akan
membahas untuk teknik bermainnya. Berikut penjelasannnya.
- Pegang kedua egrang bambu
bagian atas dengan posisi berdiri atau tegak
- Naiki pijakan egrang dengan
posisi yang seimbang dengan mendahulukan kaki sebelah kiri, selanjutnya
disusul dengan kaki kanan
- Pertama melanngkah gerakkan
tangan kanan ke depan bersamaan dengan melangkahnya kaki kanan pada
pijakan dan disusul oleh kaki kiri
- Untuk seterusnya, ulangi
gerakan-gerakan pada teknik ke-3 supaya bisa berjalan dengan lancar
menggunakan egrang
Siapapun dan dari negara manapun dapat memainkan Egrang.
Banyak orang menilai bahwa Egrang ini bisa dijadikan salah satu olahraga
tradisional Indonesia. Namun, sayangnya sekarang hanya di daerah-daerah
terpencil saja yang masih membudidayakan permainan atau olahraga Egrang ini,
bahkan bisa dikatakan sudah sulit untuk menemukan olahraga traditional ini.
Bahkan ada beberapa seniman mengatakan bahwa permainan tradisional ini sudah
hampir punah.
Anak-anak muda zaman sekarang lebih mengenal gadget atau mainan yang terbuat dari plastik yang di impor ke Indonesia dibandingkan dengan permainan tradisional Indonesia. Mungkin ada beberapa anak-anak yang tidak tahu apa itu permainan Egrang, Gasing, Petak Umpet, dan sebagainya. Permainan tradisional seperti ini sudah mulai masuk museum dan lembaga-lembaga penelitian atau budidaya yang bisa diteliti untuk kepentingan sejarah dan budaya. Bagi yang ingin melihat permainan ini, mungkin hanya bisa menemuinya di daerah tertentu saja dan pada waktu tertentu. Bahkan, sudah banyak acara-acara seminar yang menampilkan permainan Egrang atau permainan tradisional lainnya. Permainan atau olahraga tradisional harus tetap dipertahankan, karena dia merupakan bagian dari sejarah dan olahraga di kearifan lokal. Jangan sampai permainan dan olahraga tradisional kita menjadi punah.
Kerjakan quiz berikut sebagai evaluasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar