Lantas, apa saja macam pembangkit listrik tersebut? Simak
ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Macam pembangkit listrik yang pertama adalah
pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Sesuai dengan namanya, pembangkit listrik
yang satu ini mengandalkan kecepatan arus air yang untuk menggerakkan turbin di
dekatnya.
Dikutip dari Liputan6,
turbin yang dipasang berfungsi sebagai pemicu arus air yang dibutuhkan. Macam
pembangkit listrik ini mengubah energi kinetik pada air menjadi energi listrik
yang murni, hemat, serta ramah lingkungan.
Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Macam pembangkit listrik
yang selanjutnya adalah pembangkit listrik tenaga air. Tentu saja pembangkit
yang satu ini memanfaatkan energi yang besar dari angin. Listrik dapat
dihasilkan oleh pembangkit dengan menyimpan serta mengubah energi angin yang
potensial.
Biasanya, pembangkit listrik
tenaga angin ini juga menggunakan turbin ataupun kincir angin untuk
mengumpulkan energi angin ke dalam pembangkit listrik yang disediakan.
Pembangkit listrik dipasang
di wilayah yang memiliki potensi kekuatan angin yang cukup besar, seperti
pantai hingga bukit yang landai. Beberapa negara di dunia yang dikenal baik
dengan pembangkit listrik tenaga angin adalah Austria, Swiss, hingga Amerika Serikat.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Macam pembangkit listrik
yang ketiga adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Jenis pembangkit ini
menggunakan energi uap dari hasil kinerja pompa air yang akan berkumpul dengan
batu bara serta minyak.
Hasil pemanasan yang
bertujuan untuk mendapatkan suhu tinggi tersebut kemudian dibakar dan
disemprotkan menjadi energi uap. Energi uap tersebut lantas akan menggerakkan
turbin hingga berkumpul dan berpotensi untuk menjadi energi listrik yang
disimpan pada generator.
Namun, sebenarnya macam
pembangkit listrik yang satu ini kurang dapat disebut sebagai penghasil energi
listrik yang ramah lingkungan. Sebab, uap yang dihasilkan cukup berbahaya
apabila terhirup oleh manusia.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Macam pembangkit listrik
yang satu ini dapat digolongkan sebagai energi yang ramah lingkungan, hemat,
dan efektif. Pasalnya, sinar matahari sebagai sumbernya akan terus ada
sepanjang masa.
Tidak hanya itu, kelebihan
dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ini juga cenderung memiliki sumber
energi yang kuat untuk menghasilkan listrik. Pembangkit ini menggunakan
perlengkapan seperti panel surya untuk menangkap cahaya matahari yang berlimpah
sepanjang hari.
Pada umumnya, pembangkit
listrik yang satu ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai penunjang
energi yang cukup ideal dan murah.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Macam pembangkit listrik
yang satu ini memanfaatkan energi panas bumi yang juga cukup melimpah. Panas
bumi yang ditangkap kemudian akan menghasilkan uap yang dapat menggerakkan
generator.
Generator yang mampu
bergerak ini lantas mengubah energi yang dihasilkan oleh panas bumi menjadi
energi listrik yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
Biasanya, pembangkit listrik
tenaga panas bumi ini terdapat di wilayah dataran tinggi seperti pegunungan
ataupun kaki gunung. Hal ini dilakukan agar mendapatkan energi alam yang
berkualitas tinggi.
Pembangkit Listrik Tenaga Gas
Macam pembangkit listrik
berikutnya ini memanfaatkan bahan bakar fosil sebagai sumber energi. Beberapa
bahan bakar fosil yang digunakan antara lain meliputi minyak, batu bara, hingga
gas alam.
Bahan bakar fosil tersebut
kemudian dibakar bersama dengan gas dalam pembangkit listrik tenaga gas (PLTG).
Hasil dari pembakaran tersebut kemudian disaring melalui filter udara khusus
agar dapat masuk dan menggerakkan turbin atau generator.
Sumber energi berupa gas
tersebut diklaim memiliki tekanan yang cukup kuat guna menggerakkan turbin yang
kemudian diubah menjadi energi listrik yang besar pula.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Macam pembangkit listrik
yang satu ini memang tidak banyak dikenal lantaran sudah jarang digunakan untuk
menghasilkan energi listrik. Pasalnya, pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD)
ini menghabiskan biaya operasional yang cukup tinggi dan tidak ramah lingkungan.
Pembangkit listrik tenaga
diesel ini membutuhkan bahan bakar solar untuk menggerakkan turbin. Padahal,
bahan bakar solar merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbarui serta cukup
membutuhkan biaya yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar