Ø Operasi Hitung Bilangan Cacah
Operasi hitung bilangan cacah
terdiri atas penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Aturan dalam
pengerjaan operasi hitung campuran bilangan cacah sebagai berikut.
1.
Operasi hitung campuran terdiri atas penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian. Perkalian dan pembagian dilakukan lebih dahulu daripada
penjumlahan dan pengurangan.
Contoh:
13 + 8 x 3 = 13 + 24 = 37
9 x 5 - 24 : 4 = 45 - 24 : 4 = 45 - 6 = 39
2.
Operasi hitung campuran yang memuat operasi hitung di dalam tanda kurung
harus diselesaikan terlebih dahulu.
Contoh:
32 : (13 - 5) = 32 : 8 = 4
9 x (6 + 14 : 7) = 9 x (6 + 2) = 9 x 8 = 72
Contoh soal dan pembahasan
Hasil dari 62 + 5 x 22 - 18 adalah ...
Pembahasan
62 + 5 x 22 - 18
= 62 + 110 - 18
= 172 - 18
= 154
Jadi hasil 62 + 5 x 22 - 18 adalah 154
Ø Operasi Hitung Bilangan
Bulat
a. Penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat
Cara
penjumlahan bilangan bulat adalah sebagai berikut :
- Jika
kedua bilangan tandanya sama, maka :
a. Tanda
hasil penjumlahan sama dengan tanda kedua buah bilangan
b. Hailnya
sama dengan penjumlahan kedua bilangan tersebut.
Contoh
soal :
1. Hasil
dari 15 + 15 = 30
2. Hasil
dari -14 + (-20) = - 34
Jika
kedua bilangan tandanya berbeda, maka:
a. Tanda
hasil penjumlahan, sama dengan tanda bilangan terbesar dalam penjumlahan
tersebut.
b. Hasil
sama dengan selisih antara bilangan terbesar dengan bilangan terkecil dalam
penjumlahan tersebut
Contoh
soal :
1. Hasil
dari – 24 + 12 =
Untuk
soal di atas ini silahkan baca kebali keterangan 2(a), bahwa tanda hasil
penjumlahan sama dengan tanda bilangan terbesar dalam penjumlahan tersebut.
(Bilangan
yang terbesar dalam penjumlahan tersebut adalah -24 maka
hasilnya pun pasti – /mins).
Kemudian
perhatikan lagi 2(b)-nya. Hasilnya sama dengan selisih antara penjumlhan dua
bilangan tersebut = 24 – 12 = 14. Maka jika digabungkan dengan 2(a) dan 2(b)
hasilnya jadi -12.
2. Hasil
dari 85 – (-35) + (-45) =
Untuk
soal seperti di atas, kerjakan terlebihdahulu dari sebelah kiri. Yaitu 85 –
(-35) diubah menjadi 85 + 35 = 120 tinggal dikurangi dengan – 45. Menjadi
seperti berikut 120 – 45 = 75
3. Menurut prakiraan
cuaca, suhu di Kp. Tarogong adalah 300C, sedangkan suhu di Kp.
Cikandang -100C, selisih suhu dari kedua Kampung tersebut adalah….
Untuk
menyelesaikan soal di atas maka perlu diuraikan terlebih dahulu konsep
penghuitungannya menjadi sebagai berikut :
Selisih
suhu = Suhu Kp. Tarogong – Suhu Kp. Cikandang
Selisih
suhu = 300C – (-100C)
=
30 + 10
=
400C
Ø Persentase
Persen merupakan
sebuah bentuk bilangan yang menggambarkan berapa bagian dari keseluruhan data
yang ada. Besar perbandingan yang digunakan dalam persentasi yakni perseratus atau %.
Contoh 1:
Dino mengatakan bahwa Ia sudah
mengerjakan PR nya sebesar 80% dari 40 soal yang diberikan Bu Tika. Berapa soal
yang sudah dikerjakan Dino?
Jawab :
Jumlah = 80% X 40 = 80/100 X 40 = 32
Jadi, soal yang sudah dikerjakan Dino sebanyak 32 soal
Ø Konversi satuan ukuran volume
- 1 km3 = 1.000 hm3
- 1 km3 = 1.000.000.000 m3
- 1 km3 = 1.000.000.000.000.000 cm3
- 1 km3 = 1.000.000.000.000.000.000 mm3
- 1 m3 = 0,001 dam3
- 1 m3 = 0,000000001 km3
- 1 m3 = 1.000 dm3
- 1 m3 = 1.000.000.000 mm3
Ø Tangga
Satuan Berat dan Konversinya
Dari penjelasan sebelumnya macam macam satuan berat
yang sering kita gunakan adalah ons, kwintal, ton, kilogram, gram, pound, dan
lbs. Dimana
1 ons = 100 gram = 1/10 kg
1 kwintal = 100 kg
1 ton = 1000 kg
1 pound = 2,20462 kg
1 gram = 1/1000 kg
1 lbs = 1 pound
Selain satuan berat diatas, masih ada beberapa satuan berat yang
digunakan, diantaranya
1 kg = 10 ons
1 ons = 1000 gram
1 hg = 1 ons
1 pon = 5 ons
1 ton = 1000 kg
1 ton = 10 kwintal
Lalu, untuk memudahkan dalam menghafal satuan berat, perhatikan
tangga satuan berat berikut ini
Keterangan
·
kg = kilogram
·
hg = hektogram (ons)
·
dag = dekagram
·
g = gram
·
dg = desigram
·
cm = centigram
·
mm = miligram
menurut tangga satuan berat diatas, akan lebih mudah
mengkonversikan satuan berat, perhatikan beberapa contoh berikut ini.
1000 g = 1 kg
500 dg = 5 dag
Contoh Soal
Satuan Berat
Lengkapi titik titik berikut ini
1.
0,3567 kg = … g = …. mg
2.
5000 mg = …. cg = … kg
3.
2345 g = …. kg = …hg
Jawaban
1. 0,3567 kg = 0,3567 x 1000 g = 356,7 g
= 0,3567 x 1000000 mg = 356700 mg
2. 5000 mg = 5000 : 10 cg = 500 cg
= 5000 : 1000000 kg = 0,005 kg
3. 2345 g = 2345 : 1000 kg = 2,345 kg
= 2345 : 100 hg = 23,45 hg
Ø Rumus
Waktu
Untuk menentukan sebuah waktu,
kamu dapat menggunakan rumus waktu seperti di bawah ini :
w
= j : k
Keterangan :
w = waktu tempuh (jam)
j = jarak (km)
k = kecepatan (km/jam)
Contoh soal :
Budi berangkat ke sekolah berjalan kaki dengan kecepatan 1 m/detik.
Jarak antara rumah Budi dan sekolah adalah 1,8 km.
Jika Budi sampai di sekolah pukul 06.45, dia berangkat dari
rumah pukul ....
Jawab:
w
= j : k
diketahui j = 1,8 km = 1.800 m
k =
1 m/detik
w = 1.800 : 1 = 1.800 detik = 30 menit (dari detik
ke menit berarti 1.800 : 60)
Maka Budi berangkat dari rumah Pkl 06.45 – 30 menit
= Pkl 06.15
Ø Luas
Segitiga
Luas, area, atau luasan adalah besaran yang
menyatakan ukuran dua dimensi yaitu suatu bagian permukaan yang
dibatasi dengan jelas oleh kurva atau garis tertutup.
Besar luas bangun segitiga merupakan besaran dari
ukuran segitiga itu sendiri. Berikut rumus luas dari bangun segitiga:
dengan L adalah luas segitiga (cm2) , a adalah alas segitiga (cm), dan t
adalah tinggi segitiga (cm).
Contoh Soal Luas Segitiga
Contoh Soal 1
Ada sebuah
segitiga lancip yang memiliki panjang alasnya a = 10 cm dan juga memiliki
tinggi t = 8 cm. Hitunglah luas segitiga tersebut.
Penyelesaian :
Diketahui : a = 10 cm, t = 8 cm
Ditanya : Luas segitiga?
Jawab :
L = ½ x a x t
= ½ x 10 x 8
= 40 cm2
Jadi, luas segitiga lancip tersebut adalah 40 cm2
Ø
Menghitung
Luas Lingkaran
Luas Lingkaran
Luas lingkaran adalah ukuran
seberapa besar daerah yang berada di dalam sebuah lingkaran. Untuk menghitung
sebuah lingkaran diperlukan konstanta π “phi”. Definisi dari phi sendiri adalah sebuah
konstanta dari perbandingan keliling lingkaran K dengan diameter d yang
bernilai 22/7 atau biasa dibulatkan menjadi 3,14.
π = K / d
Rumus luas lingkaran ditentukan
oleh jari-jari yang dimiliki sebuah lingkaran dimana rumusnya adalah
L = π x r2
Keterangan :
K = keliling lingkaran
d = diameter
r = jari-jari
π= phi (22/7 atau 3,14)
Contoh soal menggunakan rumus luas lingkaran
Contoh Soal 1
Diketahui sebuah lingkaran memiliki
diameter 28 cm. Berapakah luas lingkaran tersebut?
d = 28 cm
r = d/2 = 14 cm
Luas lingkaran
L = π x r2 = 22/7 x 142 = 616 cm2
Ø
Sifat-Sifat Limas Segi Empat
Berikut sifat-sifat limas segi empat:
·
Mempunyai 5 buah sisi (1 sisi alas dan 4 sisi tegak)
·
Sisi alas berbentuk segi empat
·
4 Sisi tegak berbentuk segi tiga
·
Mempunyai 5 titik sudut
·
Mempunyai 8 rusuk
Ø Rumus Menghitung Volume Sebuah Kotak
Untuk menghitung volume atau isi sebuah kotak, maka harus diketahui dimensi
panjang, lebar, dan tinggi kotak tersebut. Rumus untuk menghitung volume kotak
adalah sbb:
volume = panjang x lebar x tinggi
Rumus ini seringkali
ditulis secara lebih disingkat sebagai V = P x L x T. Perlu diperhatikan bahwa
dalam menghitung volume sebuah kotak menggunakan rumus di atas, dimensi
panjang, lebar dan tingginya harus dalam satuan yang sama. Satuan volume adalah
satuan panjang kubik misalnya millimeter kubik (mm3), centimeter kubik (cm3) ,
meter kubik (m3), dan lain sebagainya.
Contoh Perhitungan Volume Kotak
Contoh Soal 1
Soal: Sebuah balok mempunyai ukuran panjang,
lebar, dan tinggi masing-masing 9 cm, 8 cm, dan 10 cm. Berapa volume balok
tersebut? (Petunjuk: volume kotak = panjang x lebar x tinggi).
Jawab:
Volume balok = 9 cm x 8 cm x 10 cm = 720 cm3.
Cara Menghitung Panjang Rusuk Kubus
Kubus adalah salah satu bentuk geometri tiga
dimensi beraturan yang paling populer. Kubus adalah kotak/balok yang istimewa
karena semua rusuknya memiliki ukuran panjang yang sama. Pada geometri kubus,
keenam bidang permukaannya memiliki bentuk sama yaitu berupa bujursangkar.
Contoh benda-benda berbentuk kubus antara lain dadu, rubik, dan garam kotak.
Dilihat dari parameter besaran dimensinya,
kubus adalah bangun yang sederhana karena hanya memiliki satu besaran yaitu
panjang rusuk kubus. Dengan rumus yang cukup sederhana kita dapat menghitung
volume, luas permukaan, panjang total kawat bingkai, diagonal bidang, diagonal
ruang, dan luas bidang diagonal dari kubus tersebut. Untuk menghitung
besaran-besaran tersebut kita hanya membutuhkan satu parameter dimensi yaitu
panjang rusuk kubus.
Bagaimana jika yang ingin dihitung adalah panjang rusuk kubus jika diketahui volume kubus, luas permukaan kubus, panjang total kawat bingkai, diagonal bidang, diagonal ruang, dan luas bidang diagonal dari kubus tersebut? Kita bisa menentukan berapa panjang rusuk sebuah kubus menggunakan rumus menghitung volume, luas permukaan, panjang total kawat bingkai, diagonal bidang, diagonal ruang, dan luas bidang diagonal dari kubus tersebut. Berikut penjelasan dan contoh cara menghitungnya.
Diketahui Volume Kubus
Diketahui bahwa rumus untuk menghitung volume kubus adalah rusuk pangkat 3.
Maka berdasarkan rumus tersebut, panjang rusuk kubus dapat dihitung dengan mencari akar pangkat 3 dari volume kubus tersebut
Misalkan diketahui bahwa
volume kubus adalah 1.000 cm3 maka
panjang rusuk kubus tersebut adalah
Jadi panjang rusuk kubus tersebut adalah 10
cm.
Sebelum memperoleh sebuah data, maka kita harus melaksanakan proses pengumpulan data. Ada beberapa cara yang biasa dilakukan untuk mendapat data, diantaranya melalui:
§ Penelitian
§ Wawancara
§ Polling/angket
§ Penghitungan langsung
Penyajian data
Setelah memperoleh data, biasanya data-data tersebut disajikan
dalam bermacam-macam bentuk. Salah satu teladan data yang sanggup disajikan
yaitu nilai matematika dari siswa yang ada di sebuah sekolah. Berikut yaitu
beberapa cara yang sanggup dilakukan untuk menyajikan sebuah data:
Menggunakan tabel
Data sanggup digambarkan dengan memakai tabel, berikut yaitu contoh tabel data nilai matematika siswa SD tunas harapan:
No |
Nilai |
Jumlah Siswa |
1 |
65 |
5 |
2 |
70 |
9 |
3 |
75 |
14 |
4 |
80 |
10 |
5 |
85 |
5 |
6 |
90 |
7 |
Total |
50 |
Dari table di atas kita sanggup mengetahui :
Ada 5 siswa yang memperoleh nilai 65
Ada 9 siswa yang memperoleh nilai 70
Ada 14 siswa yang memperoleh nilai 75
Ada 10 siswa yang memperoleh nilai 80
Ada 5 siswa yang memperoleh nilai 85
Ada 7 siswa yang memperoleh nilai 90
Menggunakan diagram
Diagram ada bermacam-macam bentuknya mulai dari diagram batang, diagram lingkaran, diagram gambar dan diagram garis.
Mari kita ubah data diatas ke dalam bentuk diagram batang:
Diagram lingkaran
untuk menciptakan diagram lingkaran, kita harus mencari persentase besar sudut dari data yang di dapat.
nilai 65 = 5/50 x 3600 = 360
nilai 70 = 9/50 x 3600 = 64.80
nilai 75 = 14/50 x 3600 = 100.80
nilai 80 = 10/50 x 3600 = 720
nilai 85 = 5/50 x 3600 = 360
nilai 90 = 7/50 x 3600 = 50.40
maka gambar diagramnya akan menjadi menyerupai ini:
Diagram Garis
Hampir sama menyerupai diagram batang hanya saja bentuknya diubah menjadi garis.
Pengolahan data
Di dalam pengolahan sebuah data ada beberapa hal yang harus kita cari dengan memakai rumus matematika, yaitu:
Mean
Mean yaitu nila rata-rata dari keseluruhan data yang di dapat. Niloai rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan seluruh nilai kemudian dibagi dengan banyaknya data.
Rata-rata = Jumlah data
Sebagai teladan dari data di atas kita sanggup mencari meannya dengan cara menjumlahkan nilai yang ada kemudian dibagi dengan jumlah siswa yang ada, menyerupai ini:
65+70+75+80+85+90 = 465 = 9.3
50 50
Nilai rata-rata siswa kelas VI untuk pelajaran matematika di SD Tunas Mekar yaitu = 9.3
Modus
Modus merupakan nilai yang paling sering muncul di dalam data tersebut. Bila dilihat dari data nilai matematika siswa kelas VI SD Tunas Mekar, maka nilai yang paling sering muncul yaitu 70 alasannya ada 14 siswa yang mendapat nilai 70.
Median
Median yaitu nilai tengah. Diperoleh dengan cara mengurutkan
nilai-nilai yang ada dari yang terkecil hingga terbesar. Perhatikan teladan
berikut:
Latihan Soal
Nilai ulangan harian matematika kelas IV SD Sumber Rejo
berturut-turut adalah: 5,6,7,8,9,7,8,7,10,5 carilah median dari data tersebut.
Jawab:
Urutkan nilai-nilai tersebut dari yang terkecil :
5,5,6,7,7,7,8,8,9,10 -> jumlah datanya ada 10
Ambil nilai yang ada ditengah-tengah, bila jumlah datanya genap
ambil dua nilai yang ada ditengah kemudian dibagi dengan 2. Seperti pada soal
diatas, alasannya jumlah datanya genap (10) maka kita ambil dua nilai yang ada
di tengah yaitu 7 dan 7
7+7 : 2 = 14 : 2 = 7
Maka median dari data tersebut yaitu 7.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar