Sabtu, 16 April 2022

Rangkuman Bahasa Indonesia


Ide pokok merupakan kalimat utama yang berisi pemikiran dan dasar yang diterangkan kalimat lainnya.

Ø  Wacana persuasi merupakan wacana yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penulis. Untuk memepengaruhi hal tersebut biasanya digunakan segala upaya yang memungkinkan sehingga mitra tutur terpengaruhi.

Ø  Drama adalah sebuah cerita atau kisah yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku dialog yang dipentaskan. Naskah drama dibentuk unsur-unsur drama yang disebut unsur intrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang berada di dalam karya itu sendiri. Unsur intrinsik drama terdiri dari judul, tema, alur, latar, tokoh, watak, amanat. Unsur intrinsik naskah drama tersebut adalah:

   Judul adalah nama suatu drama. Dengan melihat judul, kita akan mengetahui beberapa hal atau jalan cerita dari suatu drama. Judul sebuah drama dapat ditentukan dengan membaca keseluruhan cerita.

   Tema adalah ide pokok yang menjadi dasar atau pokok utama dari drama..

   Alur adalah rangkaian jalan cerita yang terjadi pada drama. Tahapan-tahapan dalam alur meliputi tahapan awal (pengenalan tokoh- tokoh cerita serta perwatakan, latar), Pemunculan konflik, Komplikasi (peningkatan konflik), Klimaks (puncak konflik), Resolusi (jalan keluar dari setiap konflik yang ada), dan koda (akhir dari cerita).

   Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana di dalam naskah drama.

   Tokoh adalah pelaku yang memerankan seorang tokoh dalam cerita.

   Watak adalah karakter atau sifat yang dimiliki oleh tokoh.

   Amanat, yaitu pesan yang terkandung dalam drama.

Ø  Ungkapan adalah bentuk bahasa yang merupakan gabungan kata yang menyatakan makna khusus sehingga makna unsur yang membentuk nya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan atau menjadi kabur. Contoh ungkapan: lapang hati adalah sabar.

Ø  Nonfiksi adalah karya tulis yang sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan serta ada kebenaran di dalamnya yang ditulis berdasarkan kajian keilmuan dan atau pengalaman serta bersifat informatif. Contoh karya nonfiksi adalah: Laporan penelitian, petunjuk penggunaan, dan resep masakan.

Ø  Jenis teknik-teknik berpidato:

  1. Impromptu (serta-merta) yaitu teknik berpidato secara spontan dan tanpa ada persiapan sebelumnya.
  2. Manuskrip (membaca naskah) yaitu teknik berpidato dengan mempersiapkan naskah sebelumnya dan naskahnya dibaca saat berpidato.
  3. Memoriter (Menghafal) ...
  4. Ekstemporan (garis besar)

Ø  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. Contohnya: Republik Indonesia. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. Penggunaan nama benda dengan mengandung nama daerah tidak termasuk huruf kapital contohnya: kunci inggris, gula jawa. Walaupun mengadung unsur daerah, arti nama tersebut adalah nama benda. Jadi tidak menggunakan huruf awal kapital.

Ø  Tanda Titik (.)

III.A.1 Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.

Misalnya:

Mereka duduk di sana.

Dia akan datang pada pertemuan itu.

III.A.2 Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.

Misalnya:

I. Kondisi Kebahasaan di Indonesia

    A. Bahasa Indonesia

      1. Kedudukan

      2. Fungsi

    B. Bahasa Daerah

      1. Kedudukan

      2. Fungsi

    C. Bahasa Asing

      1. Kedudukan

      2. Fungsi

1. Patokan Umum

1.1 Isi Karangan

1.2 Ilustrasi

1.2.1 Gambar Tangan

1.2.2 Tabel

1.2.3 Grafik

2. Patokan Khusus

...

Catatan:

(1) Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu perincian.

Misalnya:

Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai

1) bahasa nasional yang berfungsi, antara lain,

a) lambang kebanggaan nasional,

b) identitas nasional, dan

c) alat pemersatu bangsa;

2) bahasa negara ....

(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir penomoran digital yang lebih dari satu angka (seperti pada Misalnya III.A.2.b).

(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.

Misalnya:

Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia

Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia

Bagan 2 Struktur Organisasi

Bagan 2.1 Bagian Umum

Grafik 4 Sikap Masyarakat Perkotaan terhadap Bahasa Indonesia

Grafik 4.1 Sikap Masyarakat Berdasarkan Usia

Gambar 1 Gedung Cakrawala

Gambar 1.1 Ruang Rapat

III.A.3 Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.

Misalnya:

pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)

01.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)

00.20.30 jam (20 menit, 30 detik)

00.00.30 jam (30 detik)

III.A.4 Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.

Misalnya:

Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peta Bahasa di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta.

Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.

III.A.5 Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

Misalnya:

Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.

Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 orang.

Anggaran lembaga itu mencapai Rp225.000.000.000,00.

Catatan:

(1) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.

Misalnya:

Dia lahir pada tahun 1956 di Bandung.

Kata sila terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa halaman 1305.

Nomor rekening panitia seminar adalah 0015645678.

(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, ilustrasi, atau tabel.

Misalnya:

Acara Kunjungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 1945)

Gambar 3 Alat Ucap Manusia

Tabel 5 Sikap Bahasa Generasi Muda Berdasarkan Pendidikan

(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) alamat penerima dan pengirim surat serta (b) tanggal surat.

Misalnya:

Yth. Direktur Taman Ismail Marzuki

Jalan Cikini Raya No. 73

Menteng

Jakarta 10330

Yth. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Jalan Daksinapati Barat IV

Rawamangun

Jakarta Timur

Indrawati, M.Hum.

Jalan Cempaka II No. 9

Jakarta Timur

21 April 2013

Jakarta, 15 Mei 2013 (tanpa kop surat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar