Ide pokok merupakan kalimat utama yang berisi pemikiran dan dasar yang diterangkan kalimat lainnya.
Ø Wacana persuasi
merupakan wacana yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan
sesuai yang diharapkan penulis. Untuk memepengaruhi hal tersebut biasanya
digunakan segala upaya yang memungkinkan sehingga mitra tutur terpengaruhi.
Ø Drama adalah
sebuah cerita atau kisah yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah
laku dialog yang dipentaskan. Naskah drama dibentuk unsur-unsur drama yang
disebut unsur intrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang berada di dalam
karya itu sendiri. Unsur intrinsik drama terdiri dari judul, tema, alur, latar,
tokoh, watak, amanat. Unsur intrinsik naskah drama tersebut adalah:
• Judul adalah nama suatu drama. Dengan melihat
judul, kita akan mengetahui beberapa hal atau jalan cerita dari suatu drama.
Judul sebuah drama dapat ditentukan dengan membaca keseluruhan cerita.
• Tema adalah ide pokok yang menjadi dasar atau
pokok utama dari drama..
• Alur adalah rangkaian jalan cerita yang
terjadi pada drama. Tahapan-tahapan dalam alur meliputi tahapan awal
(pengenalan tokoh- tokoh cerita serta perwatakan, latar), Pemunculan konflik,
Komplikasi (peningkatan konflik), Klimaks (puncak konflik), Resolusi (jalan
keluar dari setiap konflik yang ada), dan koda (akhir dari cerita).
• Latar adalah keterangan mengenai tempat,
waktu, dan suasana di dalam naskah drama.
• Tokoh adalah pelaku yang memerankan seorang
tokoh dalam cerita.
• Watak adalah karakter atau sifat yang
dimiliki oleh tokoh.
• Amanat, yaitu pesan yang terkandung dalam
drama.
Ø Ungkapan adalah bentuk
bahasa yang merupakan gabungan kata yang menyatakan makna khusus sehingga makna
unsur yang membentuk nya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan atau menjadi
kabur. Contoh ungkapan: lapang hati adalah sabar.
Ø Nonfiksi adalah karya tulis
yang sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan serta ada kebenaran di dalamnya
yang ditulis berdasarkan kajian keilmuan dan atau pengalaman serta bersifat
informatif. Contoh karya nonfiksi adalah: Laporan penelitian, petunjuk penggunaan,
dan resep masakan.
Ø Jenis teknik-teknik berpidato:
- Impromptu (serta-merta) yaitu teknik berpidato secara
spontan dan tanpa ada persiapan sebelumnya.
- Manuskrip (membaca naskah) yaitu teknik
berpidato dengan mempersiapkan naskah sebelumnya dan naskahnya
dibaca saat berpidato.
- Memoriter (Menghafal) ...
- Ekstemporan (garis besar)
Ø Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk
ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen,
kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. Contohnya:
Republik Indonesia. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.
Penggunaan nama benda dengan mengandung nama daerah tidak termasuk huruf
kapital contohnya: kunci inggris, gula jawa. Walaupun mengadung
unsur daerah, arti nama tersebut adalah nama benda. Jadi tidak
menggunakan huruf awal kapital.
Ø Tanda Titik (.)
III.A.1 Tanda
titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Misalnya:
Mereka duduk di
sana.
Dia akan datang
pada pertemuan itu.
III.A.2 Tanda
titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar.
Misalnya:
I. Kondisi
Kebahasaan di Indonesia
A. Bahasa Indonesia
1. Kedudukan
2. Fungsi
B. Bahasa Daerah
1. Kedudukan
2. Fungsi
C. Bahasa Asing
1. Kedudukan
2. Fungsi
1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar
Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
2. Patokan Khusus
...
Catatan:
(1) Tanda titik
tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu
perincian.
Misalnya:
Bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai
1) bahasa nasional
yang berfungsi, antara lain,
a) lambang
kebanggaan nasional,
b) identitas
nasional, dan
c) alat pemersatu
bangsa;
2) bahasa negara
....
(2) Tanda titik
tidak dipakai pada akhir penomoran digital yang lebih dari satu angka (seperti
pada Misalnya III.A.2.b).
(3) Tanda titik
tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret
digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau
gambar.
Misalnya:
Tabel 1 Kondisi
Kebahasaan di Indonesia
Tabel 1.1 Kondisi
Bahasa Daerah di Indonesia
Bagan 2 Struktur
Organisasi
Bagan 2.1 Bagian
Umum
Grafik 4 Sikap
Masyarakat Perkotaan terhadap Bahasa Indonesia
Grafik 4.1 Sikap
Masyarakat Berdasarkan Usia
Gambar 1 Gedung
Cakrawala
Gambar 1.1 Ruang
Rapat
III.A.3 Tanda
titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu atau jangka waktu.
Misalnya:
pukul 01.35.20
(pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)
01.35.20 jam (1
jam, 35 menit, 20 detik)
00.20.30 jam (20
menit, 30 detik)
00.00.30 jam (30
detik)
III.A.4 Tanda
titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan
(yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.
Misalnya:
Pusat Bahasa,
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peta Bahasa di Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Jakarta.
Moeliono, Anton M.
1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.
III.A.5 Tanda
titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Indonesia memiliki
lebih dari 13.000 pulau.
Penduduk kota itu
lebih dari 7.000.000 orang.
Anggaran lembaga
itu mencapai Rp225.000.000.000,00.
Catatan:
(1) Tanda titik
tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Dia lahir pada
tahun 1956 di Bandung.
Kata sila terdapat
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa halaman 1305.
Nomor rekening
panitia seminar adalah 0015645678.
(2) Tanda titik
tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, ilustrasi, atau
tabel.
Misalnya:
Acara Kunjungan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Bentuk dan
Kedaulatan (Bab I UUD 1945)
Gambar 3 Alat Ucap
Manusia
Tabel 5 Sikap
Bahasa Generasi Muda Berdasarkan Pendidikan
(3) Tanda titik
tidak dipakai di belakang (a) alamat penerima dan pengirim surat serta (b)
tanggal surat.
Misalnya:
Yth. Direktur
Taman Ismail Marzuki
Jalan Cikini Raya
No. 73
Menteng
Jakarta 10330
Yth. Kepala Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Jalan Daksinapati
Barat IV
Rawamangun
Jakarta Timur
Indrawati, M.Hum.
Jalan Cempaka II
No. 9
Jakarta Timur
21 April 2013
Jakarta, 15 Mei
2013 (tanpa kop surat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar